Akar Permasalah Produksi Sapi Minim, Mulai Dari Mahalnya Biaya Produksi Hingga Kendala Geografis
Perhimpunan Peternak Sapi Kerbau Indonesia (PPSKI), melalui ketuanya yaitu Nanang Purus Subendro, mengungkapkan beberapa alasan mengapa produksi ternak di dalam negeri masih minim, sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi yang akhirnya masih bergantung pada impor.
Pertama, mahalnya biaya produksi di dalam negeri, mulai dari pakan hingga perawatan. Utamanya terjadi pada bisnis skala menengah dengan kepemilikan sekitar 10 ekor sapi ke atas. Sementara usaha skala rumahan dengan 1-3 ekor sapi masih lebih rendah, asal bisa mengandalkan pakan gratis hingga tenaga perawat gratis alias dilakukan sendiri oleh pemilik.
Kedua, semakin sedikit generasi muda yang tertarik menjadi peternak. Hal ini membuat bisnis ini tak ada penerus.
Ketiga, lahan yang tersedia sebagai padang angonan semakin terbatas.
Keempat, faktor cuaca, di mana saat musim kemarau biasanya sapi banyak yang kekurangan gizi, sehingga kemampuan reproduksinya menurun.
Kelima, kendala geografis. Saat ini, sentra sapi lokal cenderung terpencar-pencar dan jauh dari pasar. Sehingga untuk bisa sampai ke rumah potong hewan perlu biaya tinggi.
Sumber: cnnindonesia.com