PPSKI Tuntut Vaksin PMK Homolog dan Stop Impor Daging India
Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PSKI) menerbitkan surat edaran berisi pedoman kesiagaan kepada peternak sapi dan kerbau untuk menghadapi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sudah mewabah di Jawa Timur.
Surat bertanggal 9 Mei 2022 yang ditandatangani oleh Ketua PPSKI - Nanang P Subendro itu juga menuntut agar pemerintah segera menyediakan vaksin yang homolog dengan virus PMK / FMDV (foot and mouth disease virus) lapangan untuk menjamin efektifitasnya. Lebih jauh, pada poin-poin terakhir dia juga mencantumkan pernyataan agar pemerintah tegas menghentikan impor daging sapi dari India.
Press Release PPSKI: Panduan Bagi Peternak dan Rekomendasi Untuk Pemerintah Dalam Penanganan Wabah Penyakit Mulut dan Kuku di Indonesia
I. Panduan Bagi Peternak
Terkait dengan terkonfirmasinya beberapa wilayah di Indonesia terserang wabah Penyakit Mulut dan Kuku/PMK atau Foot and Mouth Disease/FMD yang merupakan penyakit hewan yang sangat menular dan menyerang hewan berkuku belah/Artiodactyla seperti :Sapi, Kerbau, Kambing, Domba dan Babi. Bersama ini PPSKI menghimbau agar seluruh Peternak Sapi/Kerbau untuk tidak panik dan melakukan langkah-langkah pencegahan serta pengendalian dengan meningkatkan Biosecurity di peternakan sebagai berikut :
Peternak 'Curhat', Harga Sapi Lokal Merugikan
Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) menilai pengembangbiakan sapi lokal merugikan karena biaya yang dikeluarkan peternak lebih besar dari harganya.
"Biaya untuk memproduksi satu ekor jika kita perhitungkan satu ekor itu tidak kurang dari 7 juta. Usaha pembiakan secara ekonomis tidak menguntungkan kalau masih tidak menggunakan harga seperti sekarang," kata Ketua Umum PPSKI Nanang Purus Subendro dalam Webinar Pusat Kajian Pertanian Pangan & Advokasi (PATAKA) ke-67 bertema "Banjir Kerbau India, Kemana Sapi Lokal Kita?".