Jika PMK Tidak Ditangani Serius, Ekonomi Rakyat Taruhannya
Pemerintah diharapkan segera melakukan langkah-langkah serius agar wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) tidak makin menyebar ke lebih 15 provinsi di Indonesia. Pasalnya, wabah yang menyerang hewan berkaki genap tersebut selain dapat mematikan ekonomi rakyat, juga merugikan ekonomi negara.
Ketua Komite Pendayahgunaan Pertanian Teguh Boediyana mengatakan wabah PMK yang kembali muncul sejak 1990 menjadi musibah bagi peternak masyarakat di pedesaaan. Berdasarkan data Badan Pusat Statitistik (BPS), ada sekitar 5,5 juta peternak pedesaan di Indonesia.
“Ternak ternak kita itu tumpuan ekonomi pedesaan. Mereka punya 2-3 ekor, tapi menyebar. Kalau peternak di kita rojo koyo, macem tabungan. Mereka memelihara terus dijual saat Iduladha, misalnya. Mereka tidak pernah berhitung secara ekonomi. Dia nyabit tiap hari dengan segala macam pengorbanan, kemudian kena penyakit apa gak menangis,” ujar Teguh.
PPSKI Minta Pemerintah Segera Menyediakan Vaksin PMK
Sudah sejak tahun 1990-an Indonesia bebas dari wabah PMK. Oleh sebab itu, PPSKI sangat menyayangkan virus tersebut kembali mewabah di ndonesia.Menurut Nanang, ada kemungkinan besar wabah PMK terbawa oleh importasi daging dari negara-negara yang belum bebas PMK, salah satunya importasi daging kerbau dari India. Padahal, sejak 5 tahun lalu, PPSKI sudah minta pemerintah menutup akses impor daging dari negara yang belum bebas PMK.
"Sejak 2017 kan kita sudah menggugat PP yang memungkinkan dimasukkannya dalam kondisi tertentu daging dari daerah yang belum bebas dengan perlakuan tertentu. Nah ini yang walaupun ada yang mengatakan ini kemungkinan terbawa oleh domba, kambing selundupan dari Asia Tenggara, impor kulit atau yang lain, tetapi kalau kami sangat mengkhawatirkan virus PMK ini terbawa oleh importasi daging kerbau India yang jelas-jelas India itu negara yang belum bebas PMK," ujar Nanang.
PMK Telah Menyebar, Sebuah Malapetaka Luar Biasa Bagi Peternak Sapi Indonesia
Anggota DPR RI Ahmad Muzani mempertanyakan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi terjadi kembali ke Indonesia. Menurutnya, wabah yang lazim menyerang hewan ternak ini sebenarnya bukan hal baru. PMK pernah menjangkit ribuan hewan ternak yang ada di Indonesia, khususnya pada era 1960-an dan 1980-an. Oleh karena itu, Muzani meminta pemerintah untuk memberikan perhatian khusus terkait masalah PMK ini.
Adapun saat ini tercatat ribuan sapi di 13 (tiga belas) provinsi di Indonesia dinyatakan telah terjangkit penyakit PMK. Hal ini tentu perlu menjadi perhatian pemerintah. "Penyakit mulut dan kuku ini sudah pernah terjadi di Indonesia dan kita telah berhasil menangani persoalan wabah PMK ini. Mestinya kita sudah paham bagaimana penanganannya, pemeliharaannya, termasuk soal vaksin," kata Muzani dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, Jumat (20/5/2022).