Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Bisnis Trading Ternak Sapi
Peternakan sapi bisa dibilang sebagai salah satu bisnis trading yang sangat menguntungkan saat ini. Bagaimana tidak, besarnya kebutuhan akan daging sapi di pasaran membuatnya memiliki banyak pangsa untuk dibidik.
Namun begitu, untuk memulainya bukanlah perkara mudah. Perlu diperhatikan, saat mengawali bisnis trading ini para peternak tidak akan serta merta langsung merasakan untung begitu saja. Dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran dari pemilik usaha agar bisnis peternakan yang dibinanya berbuah untung di masa mendatang. Oleh karenanya, ada beberapa hal yang harus dipahami terlebih dahulu sebelum melabuhkan pilihan pada usaha yang satu ini:
Memahami Seluk Beluk Bisnis Trading
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah memperkaya pengetahuan di bidang yang akan dijalani. Pengusaha juga harus mampu menganalisa resiko yang mungkin terjadi, seperti kematian hewan ternak, wabah penyakit, hingga kegagalan dalam pertumbuhan.
Penetapan visi usaha juga sangat penting dalam hal ini. Anda perlu menentukan target yang akan dicapai dalam kurung waktu tertentu. Hal ini berkaitan erat dengan modal yang perlu dikeluarkan dan waktu panen keuntungannya. Sebelum memulai, Anda bisa menggali informasi dan referensi lebih dalam melalui berbagai sumber seperti buku, internet, atau komunitas peternak.
Lokasi dan Kebersihan Kandang
Hal yang kadang kerap diabaikan oleh para peternak adalah lokasi kandang yang sesuai dengan prosedur. Sejatinya untuk membangun kandang ternak harus tetap memperhatikan lingkungan sekitar.
Peternak bisa memilih jenis model pemeliharaan individu (ternak memiliki ruang masing-masing) atau kelompok. Kedua model tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Konsep kandang sapi yang ideal memiliki jarak yang jauh dari pemukiman penduduk, sehingga penduduk sekitar tidak akan terganggu. Sebaiknya, beri jarak minimal 10 meter antara kandang dengan tempat tinggal peternak.
Perhatikan juga desain kandangnya, yakni dari segi pencahayaan dan ventilasinya untuk mengurangi kelembaban dan bau. Kebersihan kotoran ternak juga harus selalu diperhatikan. Untuk mencegah pencemaran lingkungan, hindari membuat saluran pembuangan yang dialirkan ke sawah atau sungai.
Pemilihan Bibit Bakalan
Untuk memulai bisnis trading ini, Anda perlu memilih jenis bakalan untuk digemukan. Ciri-ciri bakalan ideal yang bisa dipertimbangkan diantaranya adalah jenis jantan berusia 2,5 tahun yang memiliki tubuh panjang, bulat, lebar, serta tulang yang menonjol. Kemudian, bagian matanya tampak cerah dan memiliki bulu yang halus.
Untuk hasil terbaik pastikan memilih bibit yang unggul. Untuk memilihnya, Anda bisa membeli melalui perusahaan atau pihak terpercaya yang memang telah kompeten dan terpercaya dalam menjaga kualitas gen sapi.
Pilihlah jenis-jenis sapi yang cocok untuk penggemukan (feedlot). Beberapa jenis yang bisa dipilih untuk dikembangkan adalah Ongole, Limousin, Angus, Brahman, Sapi Bali, Sapi Madura, dan masih banyak lagi.
Perawatan Hewan Ternak
Pemberian pakan pada ternak adalah penentu utama terhadap keberhasilan usaha ini. Menilik dari sistem dan mekanisme pencernaan sapi, pemberian pakan hijau saja dirasa kurang begitu optimal. Sebaiknya kombinasikan dengan jenis pakan konsentrat seperti bekatul, ampas bir, ampas tahu, ampas tebu, biji kedelai, kulit nanas atau buatan pabrik.
Daun jagung, daun tebu, alang-alang, jerami padi dan rumput liar adalah beberapa jenis pakan hijau dengan kualitas rendah. Oleh karenanya, berikan juga pakan hijau berkualitas tinggi seperti rumput gajah dan setaria kolonjono.
Perlu diperhatikan kebutuhan pakan kering untuk sapi berkisar 2,5% dari berat sapi. Lengkapi juga untuk kebutuhan mineral dan vitamin dengan POC NASA seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe, protein dan lemak sapi untuk mendukung pertumbuhan dan penambahan bobotnya.
Lakukan vaksinasi dan pemberian obat cacing secara berkala untuk mencegah penyebaran virus dan penyakit. Untuk sapi yang sakit, sebaiknya segera lakukan karantina agar tidak menular kepada hewan ternak lainnya.
Melakukan Perhitungan
Setelah memperhatikan beberapa faktor di atas, Anda bisa mulai menentukan besaran modal awal yang diperlukan. Beberapa perhitungan yang perlu dimasukan dalam rincian ini adalah pembelian atau penyewaan lahan kandang, biaya pembangunan kandang, modal awal pembelian bibit, total biaya pakan dan perawatan, serta upah pegawai.
Targetkan waktu keuntungan Anda. Biasanya sapi sudah siap untuk dipasarkan pada kisaran usia 3 hingga 4 tahun. Penghitungan ini nantinya bisa jadi tolak ukur untuk menggalang modal, seperti metode pinjaman pada bank.
Di Indonesia panen untung usaha ternak biasanya akan memuncak saat Idul Adha dan Idul Fitri. Terutama saat kurban, sapi biasanya akan dibagi dalam beberapa grade dimulai dari kelas A-F hingga super yang sesuai dengan bobot per ekornya.
Setelah peternakan berjalan dengan baik, nantinya pemilik usaha bisa mulai memikirkan untuk melebarkan sayap bisnisnya melalui ragam jenis produk olahan lainnya, seperti bakso, sosis, hingga produk dairy (macam-macam olahan susu). Peternak bisa mendaftarkan sertifikasi untuk hewan ternak mereka agar bisa jadi pemasok untuk supermarket atau rumah makan. Kotoran sapi bahkan bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kandang sebagai tambahan penghasilan.
Dengan memperhatikan sejumlah hal yang telah disebutkan, peternak tentunya sudah mulai bisa memantapkan minat mereka untuk berkecimpung di bisnis yang satu ini. Dengan banyaknya pengusaha yang menggeluti bidang ini, dapat dipastikan dapat memberi kontribusi terhadap pengurangan jumlah impor daging sapi.