Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Nanang Purus Subendro mengatakan, permintaan sapi kurban turun signifikan jelang Iduladha 2021.
Diterapkannnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat diklaim sebagai penyebab utama turunnya permintaan dan penjualan sapi kurban.
“Calon pembeli yang datang langsung ke lapak itu sangat sepi. Bahkan beberapa ada yang membatalkan pesanan padahal sudah bayar down payment (DP), lantaran di komplek perumahan tidak diizinkan melakukan pemotongan," kata Nanang dilansir dari Katadata.co.id, Senin (19/7).
Nanang mengatakan, permintaan sapi kurban turun sampai 40% dibanding tahun lalu. Alhasil, kondisi tersebut turut berdampak langsung pada turunnya omzet atau penghasilan para pedagang sapi.
Sebelumnya, pedagang selalu memperkirakan sisa penjualan hewan kurban berkisar 10%-20% dari total pasokan. Dengan begitu, saat pedagang mampu menjual 80% dari total pasokan yang mereka sediakan, pedagang bisa dinyatakan sudah untuk. Namun, tahun ini lain ceritanya.
“Banyak sekali teman-teman yang menyiapkan 100 ekor hanya laku 50-60 ekor. Masalahnya, saat ini yang laku itu jauh dari yang diharapkan,” ujarnya.
Sumber: suaramerdeka.com