Penurunan Permintaan Hewan Kurban di Tahun 2021 Bakal Lebih Dari 10 Persen
Kementerian Pertanian (Kementan) memproyeksikan jumlah permintaan hewan kurban turun pada Iduladha tahun ini, dari 1,6 juta ekor pada tahun lalu menjadi sekitar 1,5 juta ekor. Penurunan diakibatkan pandemi covid-19 yang memukul daya beli masyarakat. Angka tersebut sudah mencakup seluruh jenis hewan kurban, seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba.
"Pada 2020 total pemotongan hewan kurban mencapai 1,6 juta ekor dan diprediksi pada 2021 ini akan mengalami penurunan sekitar 10 persen karena melihat kondisi pandemi covid-19," kata Direktur Kesehatan Hewan Kementan Nuryani Zainuddin pada webinar bertajuk Ketersediaan Hewan Kurban Jelang Iduladha, Senin (12/7).
Nuryani juga menjamin ketersediaan hewan kurban memenuhi kebutuhan. Dari catatan Kementan, saat ini ada sekitar 1,76 juta ekor hewan kurban siap potong.
Sedangkan, Ketua Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Nanang Purus Subendro melihat penurunan permintaan hewan kurban di lapangan tahun ini melebihi 10 persen.
Di lapangan, menurut dia, peternak dibuat harap-harap cemas. Pasalnya, permintaan hewan kurban hingga H-8 Iduladha masih di bawah 50 persen dari yang sudah disiapkan. Nanang menyebut sejatinya peternak sudah mengantisipasi penurunan permintaan, sehingga hewan kurban yang disiapkan sudah dikurangi. Namun, tetap saja masih banyak ternak yang belum terserap pasar.
"2020 masih cukup optimis, realisasi cukup bagus tapi tahun ini agak sulit diprediksi, bahkan kami situasinya agak harap-harap cemas," jelasnya. Ia menyebut tahun ini banyak hewan kurban kecil yang digandrungi masyarakat, seperti kambing atau sapi murah di bawah harga Rp23 juta jenis sapi Bali dan sapi Madura. "Sehubungan dengan daya beli yang menurun, hewan kurban yang diminati yang kecil-kecil, yang di bawah Rp23 juta tapi syaratnya harus gemuk dan sudah dewasa," bebernya.
Sumber: www.cnnindonesia.com