Kok Tega Banget Ya, Menghancurkan Peternak Sapi Dengan Daging India ?
Perum Bulog akan mengimpor daging kerbau beku asal India, untuk tahap awal akan masuk 9.500 ton. Daging ini nantinya akan dijual seharga Rp 65.000/kg.
Direktur Eksekutif Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo), Joni Liano menuturkan, jika memang tujuan pemerintah menurunkan harga daging sapi, daging kerbau bisa jadi alternatif sumber protein hewani yang murah meriah. Namun kebijakan impor tersebut akan mengubah struktur harga sapi hidup yang dijual peternak lokal.
Mengapa ? Jika daging kerbau beku itu dijual dengan harga Rp 65.000/kg, berarti harga (kerbau) hidupnya Rp 25.000/kg. Sementara harga sapi hidup di peternak lokal saat ini Rp 40.000/kg. Jika daging kerbau beku ini banjir di pasar, maka harga sapi hidup peternak lokal akan terjun bebas menjadi Rp 25.000/kg sapi hidup. Pada akhirnya peternak kecil lah yang dikorbankan !
----------------------------------------
Tanggapan Perhimpunan Peternakan Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI), melalui Sekjen Rochadi Tawaf
PPSKI meragukan penyebaran daging kerbau beku yang akan dilakukan oleh Bulog. Walaupun katanya hanya untuk wilayah Jabodetabek dan ada Pemda yang menolak daging kerbau India, tapi siapa yang bisa menjamin jika daging kerbau beku tersebut tidak menyebar ke berbagai daerah diluar Jabodetabek ?
Penyebaran daging kerbau beku yang tidak terkontrol akan menyebabkan 2 kerugian.
- Pertama; itu jelas risiko penyebaran PMK (penyakit mulut dan kuku), karena India memang belum bebas PMK
- Kedua, konsumsi daging sapi nasional memang masih bergantung pada daging impor, namun sekitar 70%-nya tetap dipenuhi dari sapi lokal. Daging kerbau yang digelontorkan ke pasar ini dipastikan merusak harga sapi hidup yang berujung pada kerugian peternak kecil.
Sumber : detik.com