Pemerintah Harus Memberi Jaminan Stabilitas Harga Daging Sapi Hingga Hari Raya Nanti
Berbagai cara dilakukan oleh Presiden Jokowi, untuk menanggulangi harga daging sapi yang terus naik menjelang bulan Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru. Salah satunya dengan meluncurkan KM Camara Nusantara, kapal khusus pengangkut ternak sapi potong yang telah beroperasi sejak Desember 2015. Hingga kini sudah sekitar 3.000 ekor ternak sapi potong diangkut kapal ini dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Alih-alih akan menekan hingga ke titik Rp80 ribu/Kg, harga daging sapi hari ini di pasaran terus bergerak naik hingga ke level Rp130 ribu/Kg. Pemerintah pun kini ‘menyerah’ dan akhirnya membuka kran impor daging sapi beku sebanyak 10.000 ton. Tidak ada penjelasan dari pemerintah, mengapa harga daging tidak terkendali.
Begitu sulitnya pemerintah mengendalikan harga hingga menimbulkan berbagai spekluasi. Ada dua pihak yang dituding bermain. Pertama, kartel yang disinyalir menguasai rantai pemasaran dari hulu hingga hilir, mulai dari peternak sapi hingga sapi potong sampai di Rumah Potong Hewan. Ini bisa terjadi karena instansi terkait seperti Kementerian Pertanian, Kemendag maupun Bulog tidak bisa mengamankan distribusi hingga peternak sapi potong terpaksa menjual ternak sapinya ke lingkaran mafia.
Kedua, mafia importir daging yang menciptakan situasi seolah pasokan di dalam negeri tidak mencukupi kebutuhan dan pemerintah ‘dipaksa’ menambah impor. Data tentang ketersediaan ternak sapi potong dan kebutuhan di dalam negeri akurasinya diragukan karena setiap instansi berbeda.
Sumber : poskotanews.com
----------------------------------------------------
Tanggapan PPSKI melalui Ketua Umum Teguh Boediyana
Untuk menutup celah bagi importir nakal guna menambah kuota impor, PPSKI pernah mempertanyakan mengenai data statistik sensus ternak sapi potong, karena data yang ada belum mencerminkan kondisi sesungguhnya. Pada rapat koordinasi terbatas (rakortas) lintas instansi Januari 2016 di Kantor Kemenko Perekonomian, Pemerintah meminta masyarakat tidak usah khawatir kekurangan pasokan daging.
Karena, kebutuhan daging sapi tahun ini yang tercatat sebesar 674.690 ton, 441.761 ton di antaranya bisa dipenuhi di dalam negeri. Potensi sapi siap potong tercatat 2.132.338 ekor baik untuk memenuhi kebutuhan daging maupun kebutuhan sapi jantan. Faktanya, harga daging sapi hari ini menjulang tinggi membuat pedagang dan konsumen menjerit. Tahun lalu pedagang daging di berbagai kota mogok berjualan sebagai bentuk protes karena mahalnya harga daging membuat usaha mereka terpukul.
Untuk itu PPSKI meminta Pemerintah untuk cepat melakukan langkah tepat guna mencegah gejolak yang mungkin terjadi. Lakukan intervensi harga dan beri jaminan stabilitas harga daging sapi hari ini hingga Hari Raya Idul Fitri nanti. Publik juga menunggu gebrakan pemerintah melawan kartel yang menguasai rantai produksi daging di Indonesia.