Skip to main content
| Berita Tentang PPSKI

PPSKI Minta Pemerintah Segera Menyediakan Vaksin PMK

PPSKI Minta Pemerintah Segera Menyediakan Vaksin PMKSudah sejak tahun 1990-an Indonesia bebas dari wabah PMK. Oleh sebab itu, PPSKI sangat menyayangkan virus tersebut kembali mewabah di ndonesia.Menurut Nanang, ada kemungkinan besar wabah PMK terbawa oleh importasi daging dari negara-negara yang belum bebas PMK, salah satunya importasi daging kerbau dari India. Padahal, sejak 5 tahun lalu, PPSKI sudah minta pemerintah menutup akses impor daging dari negara yang belum bebas PMK.

"Sejak 2017 kan kita sudah menggugat PP yang memungkinkan dimasukkannya dalam kondisi tertentu daging dari daerah yang belum bebas dengan perlakuan tertentu. Nah ini yang walaupun ada yang mengatakan ini kemungkinan terbawa oleh domba, kambing selundupan dari Asia Tenggara, impor kulit atau yang lain, tetapi kalau kami sangat mengkhawatirkan virus PMK ini terbawa oleh importasi daging kerbau India yang jelas-jelas India itu negara yang belum bebas PMK," ujar Nanang.

Menurutnya, meski secara teori daging bebas dari PMK, namun dalam proses produksi daging menjado daging beku itu pun turut dipertanyakan.

"Memang secara teori virus tidak terbawa daging yang sudah deboning. Artinya tulang tidak ikut, limpo glandula tidak ikut, terus kemudian didinginkan. Tetapi pertanyaannya siapa yang menjamin dalam prosesnya semua aman tidak ada ketentuan yang dilanggar? Misalnya tidak melewati daerah wabah dan lain sebagainya? Karena kan virus ini bisa hidup cukup lama," ujar Nanang.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan pemerintah hanya akan mengimpor vaksin PMK dengan jumlah terbatas, karena selebihnya vaksin akan diproduksi di dalam negeri.

Namun, Nanang meminta pemerintah mengimpor vaksin dalam jumlah yang dibutuhkan. Sebab, saat ini wabah PMK telah menyebar sangat cepat ke belasan provinsi.

"Statement itu dikeluarkan ketika daerah wabah baru 2 provinsi. Nah setelah melihat penyebaran sudah sedemikian luas, tidak mungkin impor hanya dalam jumlah sedikit. Jadi menurut saya sambil jalan paralel, impor sesuai dengan kebutuhan, produksi dalam negeri digalakkan. Karena jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah ini vaksin. Sama dengan COVID-19," tutur Nanang.

Sumber: idntimes.com

Translate

Foto Abrianto

Abrianto

Seorang penggiat web blog sejak lama

Artikel Terkait

Artikel Terkait