Jelang Puasa, Pemerintah Impor 6 Ribu Ton Daging Kerbau India
Berdasarkan kebijakan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, total kuota impor daging kerbau India tahun ini sebanyak 100 ribu ton. Dasar pemilihan untuk mengimpor daging kerbau asal India, selain alasan untuk mengantisipasi kebutuhan memasuki di bulan Ramadhan tahun ini, juga disebabkan oleh karena neraca perdagangan Indonesia dengan India tercatat surplus tinggi.
Menjelang bulan Ramadhan, sebanyak 6 ribu ton daging kerbau India telah masuk Indonesia.Impor berikutnya akan dilakukan secara bertahap. Demikian yang dikatakan Kepala Bagian Humas Perum Bulog, Firmansyah, di Jakarta, Jumat (12/4) kemarin. Mengenai waktunya, Firmansyah belum bisa menjawabnya, karena harus melihat kebutuhan dahulu baru dilaksanakan impor.
Sementara Ketua Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI), Teguh Boediyana, mengungkapkan, sejak era Presiden Soeharto dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pemerintah menggalakkan impor daging sapi, bukan daging kerbau India.
Hal tersebut mendorong kabinet SBY untuk menyusun program swasembada daging sapi 2010 dan swasembada daging sapi 2014. Sayangnya program yang telah menelan APBN sekitar Rp10 triliun telah gagal total. Terbukti diakhir pemerintahan SBY impor daging sapi masih sekitar 50 persen dari kebutuhan nasional, yakni sekitar 250 ribu Ton.
Diakui Teguh, siapapun presidennya sejak dahulu selalu memperhatikan daging sapi dan stok daging impor ditingkatkan. Namun peternak lokal, kata Teguh, saat ini lebih senang membesarkan petani jantan ketimbang berternak sapi untuk dijual di pasar. Sapi jantan tersebut disiapkan untuk Idul Adha, karena harga lebih bagus dibandingkan dengan sapi untuk potongan harian.
Sumber: radartegal.com