Menolak Impor Jeroan, Ratusan Mahasiswa Demonstrasi di Kantor Kementan
Ratusan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), hari ini, Kamis (28/7) melakukan demonstrasi di kantor Kementerian Pertanian (Kementan). Demonstrasi yang dilakukan oleh BEM IPB tersebut terkait dengan kebijakan impor jeroan yang dilakukan pemerintah.
Menurut Ketua Dewan BEM KM IPB, Irwan Setiawan, kebijakan instan pemerintah untuk impor jeroan dinilai sangat gegabah, tidak menyentuh persoalan daging sapi yang sudah sangat lama, tidak berpihak pada rakyat kecil juga tidak sesuai dengan semangat awal yang ingin menjadikan indonesia swasembada daging sapi.
Oleh sebab itu BEM KM IPB dengan tegas menolak impor jeroan dan daging yang lain dan berharap pemerintah tidak menggampangkan impor. Harga daging impor yang selalu lebih rendah bila dibandingkan dengan daging lokal, dinilai sangat menyengsarakan para peternak kecil.
Sumber : jitunews.com
Menurut keterangan dari Sekjen Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Rochadi Tawaf, impor jeroan memang lebih banyak mudaratnya ketimbang keuntungannya. Apalagi untuk saat ini, impor jeroan sebenarnya tidak diperlukan. Alasannya, stok jeroan di dalam negeri mencukupi dan belum ada keluhan dan kebutuhan pasar yang meningkat terhadap jeroan.
Upaya pemerintah mengimpor jeroan itu justru dinilai kontraproduktif, karena dapat memicu masalah baru. Harga jeroan impor yang murah dengan harga jual Rp 40.000 per kg, akan membuat jeroan lokal tidak laku dan pedagang akan merugi. Untuk menutupi kerugian tersebut, terpaksa harga jual daging sapi harus dinaikkan. Belum lagi ada keraguan disisi kehalalan dan kesehatan.
Oleh sebab itu PPSKI menilai bahwa pemerintah tidak memiliki program yang tepat sasaran untuk menurunkan harga daging sapi. Kegagalan pemerintah menghadirkan daging segar ditutupi dengan menghadirkan daging beku dan sekarang jeroan. Upaya ini tentu saja sia-sia karena sudah terbukti ketika daging beku masuk pasar, harga daging tetap saja tinggi.